Ada yang gak kenal Pulau Komodo.? Yang sekarang jadi tempat wisatawan lokal dan mancanegara. Dari pulau ini devisa negara meningkat, 3M rupiah didapatkan pada tahun lalu...
Tapi siapa yang menyangka di balik terkenalnya Pulau Komodo ternyata masyarakatnya masih banyak yang hidup di garis kemiskinan.
Contohnya nih,
Rumah yang reyot, tanpa atap dan pintu. Padahal di dalam rumah itu terdapat 7 orang anak dan sepasang suami istri.
Sekolah Dasar..yang, ya Alloh.. Kondisinya gak layak untuk tempat menuntut ilmu anak-anak. Bangku yang patah, tembok retak, bangunan yang gak selesai, krn janji pemerintah 18juta belum keluar. Hayoo..kemana uangnya.?
Yang lebih sedihnya lagi, disana masyarakat berobat di dukun kampung. Loh, Puskesmas Pembantunya mana.? Kan biasanya ada.? Itu dia.. PusTul yang sudah berdiri 4 tahun di pulau itu justru TuTup. Astaga..
Belum lagi masalah kesehatan lain, ibu hamil di pulau tersebut melahirkan di dukun beranak yang gak pernah tau seluk beluk ancaman kehamilan dan persalinan. Wajar ya, gak ada bidan atau perawat. Kata siapa.?? Malahan ada 2 orang Bidan di sana, tapi mereka pulang cepaat. Hmm, atau juga masyarakatnya yang masih belum bisa menerima pelayanan kesehatan yang mementingkan keselamatan..
Penghasilan masyarakat Pulau Komodo sebagian besarnya didapatkan dari matapencaharian sebagai nelayan. Dulu, sebelum pulau ini menjadi tempat wisata, masyarakat bebas menjual ikan-ikannya menyebar di tempat lain. Nah, sekarang di batasi..
Untuk menjadi pemahat patung kayu komodo pun, kayu juga didapat dari luar daerah. Pemasarannya susah..
Indonesiaku..naas betul..
Okey, bukan saatnya terus mencengkam kegelapan, tapi mulailah untuk menyalakan lilin..
Sikap kita.? Apa yang bisa kita lakukan.? =)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar